Success isn't something that just happens - success is learned, success is practiced and then it is shared. Give thanks to the LORD. Alhamdulillah.....

Rabu, 05 Juni 2013

Analisa Fundamental.


- Top Down Analisis.

- Makro dan Mikro.

Prinsip Dasar.

1. Pastikan anda memahami bisnis tersebut secara keseluruhan.

2. Pertanyakan apakah bisnis tersebut secara konsisten meningkatkan penjualan dan laba operasionalnya dari waktu ke waktu.

3.Tentukan apakah masuk akal jika anda mengharapkan kinerja yang konsisten ini terus berlanjut hingga jauh ke masa depan.

JENIS BISNIS.

- PRODUKSI (MANUFAKTUR).
- DAGANG (TRADING).
- JASA (SERVICE).









1. Tahap awal: Produk baru, teknologi, langganan > sumber 
Investasi tinggi, liabilities besar.

2. Development: Pertumbuhan, pendatang baru. 
peningkatan produk > konsolidasi dan perbaikan.

3. Sophistication: Pertumbuhan yg kuat (ROE, Asset, Equity) > brand image. Kematangan/ mature: produk tersegmen, kompetisi (ROE stabil).






FINT. STATMENT

- Terdiri dari: Neraca, Laba Rugi, dan Cash Flow.
- LIHAT ROE, PER, EPS.
- Apakah sesuai dengan Harapan.

RUMUS DASAR.

- Kita adalah INVESTOR (Penanam Modal).
- Kita membeli sebuah perusahaan/usaha.
- Maka yang diperhatikan adalah ROE, PER, EPS.

ROE :

- Return (Net Profit)/Equity, umumnya dalam persentase.
- Menggambarkan tingkat pertumbuhan modal yang kita miliki.
- ROE untuk anda Investor idealnya > 20%
- ROE Bukan Deviden.

PER dan EPS :

- PER & EPS bukan untuk pengambilan keputusan membeli suatu saham. Tapi sebagai alat bantu menentukan target harga secara fundamental.

- Contoh : PT. Z Selama 3 thn terakhir (2003-2005) memiliki PER 9-15x dengan EPS Rp 100. 

- Maka kita buat projection pada Rugi/Laba untuk mendapatkan EPS di tahun 2006-2007.

- Misal EPS di tahun 2006 adalah Rp 130, maka target harga secara fundamental adalah Rp 1170-1950.

NERACA : 

- Lihat apakah struktur dari Aktiva dan Pasiva telah seimbang, terutama currrentnya.
- Jangan sampai ada Maturity GAP di current.
- Perusahaan idealnya memiliki pertumbuhan aset selama 5 tahun terakhir.
- Struktur modal kuat, kalo bisa gowth modal diatas 20% / tahun.

LABA/ RUGI :

- Lihat pertumbuhan Sales (Penjualan), idealnya harus lebih tinggi dari inflasi yang terjadi.

- Sales = Price x Volume.

- Jika lebih rendah berarti perusahaan kehilangan pangsa pasar.

- Harus ada kenaikan COGS untuk menunjang sales, ini artinya ada investasi yang dilakukan.

- Sales dan profit harus mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir (diatas inflasi).

- Cari saham Leader di bidangnya.

- Jangan membeli banyak saham, jika anda yakin beli sedikit saham saja untuk memudahkan control.

-Kerjakan PR kita.

-Pasar selalu bergerak terlebih dahulu untuk mendiscount atau premium.
Fundamental tidak kenal kata terlambat masuk.

Introduction Technical AnalysisisTo The Stock Market.

INVESTASI.

- Produk Perbankan (Deposito, Tabungan dll).

- Logam Mulia.

- Obligasi dan Surat Hutang lainnya (SUN, ORI, Commercial Paper dll).

- Reksadana (Rd. Pendapatan Tetap, Saham, Ps Uang, Campuran) dan ETF
Saham.

- KPD, Discre Fund.

Kenapa Investasi di Pasar Saham?

Deposito : 
Suku bunga cenderung turun, tidak atraktif untuk investasi melainkan hanya untuk tujuan berjaga-jaga.

Obligasi : 
- kupon lebih menarik dari suku bunga deposito, apabila dipertahankan sampai maturity.

- Sebelum maturity obligasi juga mengalami naik/turun harga Pasar obligasi tidak populer buat investor retail, lebih ke investor besar.

Reksadana :

- Prinsipnya memberikan uang kita pada pihak Manajer Investasi, untuk di investasikan baik di pasar uang, obligasi maupun saham, dengan biaya pengelolaan.
Saat ini merupakan alternative investasi yang baik, biasanya pihak penjual selalu menekankan aspek jangka panjang, sehingga kita kurang leluasa mengontrol uang yang kita investasikan – dalam arti jual beli reksadana tidak seleluasa saham.

- Investasi di reksadana cocok sebagai alternative investasi, juga baik untuk investor yang tidak menguasai pergerakan harga pasar surat-surat berharga.

SAHAM.

Mampu memberikan return yang lebih baik dibanding investasi lainnya. Contoh saham UNVR pada awal 2000 berharga Rp.1,200 dan mencapai Rp.12,000 di tahun 2009. Atau kira-kira sebanding dengan yield rata-rata 25% p.a. 

Investasi di pasar saham memang beresiko tinggi, tapi dengan pemahaman analisa teknikal maka resiko ini dapat diminimize.

Metode investasi – day trading, swing trading untuk beberapa hari atau minggu ataupun longterm.


Bagaimana mengendalikan resiko investasi saham?

Mempelajari teknik membeli atau menjual saham melalui analisa fundamental dan analisa teknikal

Catatan :
Beli = Buy = Long
Jual = Sell = Short

Fundamental Analysis.

- Analisa yang berfokus pada kekuatan ekonomi supply & demand yang memberikan pengaruh apakah harga akan bergerak naik, turun ataupun mendatar.

- Pendekatan fundamental menganalisa laporan keuangan perusahaan dan faktor lain untuk menentukan nilai intrinsic nya. Nilai intrinsic sebagai dasar apakah harga pasar over atau under value.

- Analisa fundamental kerap dilakukan oleh institusi besar (Fund Manager) untuk memberikan masukan pada para investornya.

- Retail investor biasanya menarik benefit dari publikasi analisa fundamental ini.

Technical Analysis.

- Mengkaji market action, utamanya menggunakan charts, bertujuan meramal (forecast) trend harga di masa datang.

- Market action meliputi tiga informasi utama yakni – price, volume dan open interest (hanya untuk Future dan Option market).

- Ada 3 landasan utama dalam analisa teknikal :
- Harga mengdiskon segala sesuatu.
- Harga bergerak dalam trend.
- Sejarah biasanya berulang dengan sendirinya.

Technical vs Fundamental:

- Keduanya pendekatan pada hakekatnya berusaha menyelesaikan persoalan yang sama, yakni menentukan kearah mana harga akan bergerak. 

- Fundamental approach juga menggunakan analisa chart, dilain pihak para analis teknikal juga memiliki pengetahuan fundamental.









Tidak ada komentar: