Beberapa dari anda
mungkin bertanya mengenai hal diatas. Seperti kata pepatah trader saham “Trend
is your friend,” hal tersebut memang benar adanya. Trading pada market
yang uptrend dapat membawa kita pada trading yang sangat profitable sekaligus
lower risk daripada trading pada market yang sideways, atau downtrend.
Trading saham di
Indonesia tidak memungkinkan kita untuk membuka posisi short sehingga
saham-saham yang kita beli haruslah saham yang memiliki trend naik yang baik.
Bagaimana cara mengenali Trend ?
Saya ingin membahas secara singkat dengan menggunakan Puncak dan Lembah (Peak
& Trough)
Anda dapat melihat dengan jelas dengan ilustrasi gambar dibawah
Puncak & Lembah
Bila suatu saham membentuk puncak yang lebih rendah maupun lembah yang lebih
rendah dari sebelumnya dalam suatu waktu, maka hal itu merupakan downtrend.
Anda dapat lihat di bawah ini:
Bila sebaliknya membentuk
puncak dan lembah lebih tinggi dari sebelumnya dalam suatu waktu, hal itu
merupakan uptrend. Anda dapat lihat seperti contoh dibawah ini:
Investor
Sesuaikan periode chart dengan gaya berinvestasi/ trading anda.
Bila anda investor dan hold saham dalam ukuran bulanan atau tahunan, maka daily
atau weekly chart dapat anda gunakan dengan melihat historical data minimal 1
tahun.
Traders
Bila anda adalah swing trader, dimana hold saham dalam hitungan hari 5 – 10
hari (candle) anda dapat menggunakan daily chart dengan historical data 3-4
bulan (80 candle).
Trading sesuai searah
dengan trend memiliki resiko yang kecil, karena misalkan anda salah masuk
posisi dan harga berbalik arah, biasa sifatnya akan sementara, karena saham
akan membentuk trough (lembah) yang lebih tinggi dari sebelumnya dan kemudian
akan melanjutkan kembali kenaikannya.
Make Trend as your
best friend.